Rabu, 14 Agustus 2013

KPA/PA dan Masyarakat bakal sambut Milat MoU Helsinky Ke-8 dengan Do'a


Aceh Utara - Beritalima : Delapan tahun lalu Aceh terbebas konflik, Komisi Peralihan Aceh dan Partai Aceh (KPA/PA) siap sambut Milad Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki, perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Republik Indonesia (RI) ke delapan, dengan doa bersama.
Detik-detik menuju penyambutan hari ulang tahun (Milad) Momerandun of Understanding (MoU) Helsinki, yakni perdamaian GAM - RI ke delapan, sempat diterpa ancaman berupa konflik kecil seperti pelarangan pengibaran bendera, kendati konflik tersebut dipicu oleh penurunan bendera partai oleh aparat keamanan belum lama ini yang tidak ada sangkut pautnya dengan perihal bendera Bintang Bulan.
Namun hal itu sudah terlerai sementara waktu, Komisi Peralihan Aceh dan PA sudah tidak lagi menyoalkan prihal pengibaran bendera Bintang Bulan selama perayaan Milad itu, yang akan berlangsung pada Kamis (15/08/13) mendatang.
"Kita dari KPA/PA tidak menginstruksikan pengibaran bendera pada penyambutan Milad. Kita sudah mempersiapkan acara khusus, yaitu doa bersama," kata Tgk Zulkarnaini Hamzah, Ketua KPA/PA Wilayah Pasee.
Menurut petinggi KPA Wilayah yang akrab disapa Tgk Ni tersebut, doa bersama akan dilaksanakan oleh KPA/PA bersama dengan rakyat Aceh, yang akan dipusatkan di Kantor KPA Wilayah Pasee, Geudong, Aceh Utara.
"Kita pusatkan di Kantor KPA di Geudong dan dan di Halaman Masjid terdekat. Terkait apa-apa saja acara yang kita laksanakan nantilah saat berlangsung ya, yang jelas doa bersama dengan rakyat Aceh?," tambahnya seraya menambahkan
Perayaan tersebut hanya dilaksanakan di pusat wilayah saja.
Kendati pihaknya tidak menginstruksikan pengibaran bendera, ia juga tidak bisa menyalahkan masyarakat, jika saja penaikan bendera Aceh, Bintang Bulan tersebut berkibar, pasalnya Gubernur Aceh tidak mengeluarkan pernyataan secara resmi tentang larangan pengibaran bendera tersebut.
"Jika masyarakat mengibarkan, ya kita di wilayah tidak bisa melarang, karena Gubernur Aceh sendiri tidak melarang pengibaran bendera itu, namun kita dari KPA/PA tetap butuh kedamaian memperingati hari sakral ini," demikian ucapnya.
sumber. http://www.beritalima.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar