ilustrasi oleh Emily Bakes
Anda mungkin akan terkejut dengan kenyataan ini: Negara yang paling kalem, konservatif dan ketat di dunia merupakan surganya para penikmat ganja. Walaupun pemerintahan Korea Utara (KorUt) sangat ketat terhadap penggunaan & distribusi Narkotika Kelas Satu seperti Sabu, ganja tidak dilarang atau diatur dalam bentuk apapun. Tanaman herbal tersebut bahkan tidak dikatakan sebagai Narkotika. Para pengunjung tetap KorUt memberitakan bahwa tanaman ganja Tumbuh bebas dijalan dari bagian Utara Chongjin sampai ke Pyongyang, dimana secara bebas boleh dihisap & sering kali tercium harum wanginya.
Dengan nama lokal Ip Tambae atau “Daun Tembakau”, ganja bukanlah sesuatu yang tabu, banyak masyarakat KorUt yang mengetahuinya dan menghisapnya. Mereka tidak hanya menggunakan ganja untuk “giting” dan bersenda gurau, namun perbedaan utamanya adalah mereka lebih memilih untuk menghisap ganja dengan alasan berhemat dibanding membeli rokok yang notabennya lebih berbahaya. Penggunaan ganja sangat populer khususya dikalangan masyarakat bawah, setelah lelah bekerja seharian mereka menghisap ganja untuk menenangkan diri dan meregangkan otot.
Bagi Anda yang telah membaca artikel ini dan berniat mengunjungi surganya ganja tersebut, bersiap-siaplah kecewa. Jika turis asing menanyakan kepada pemandu wisata dimana kami dapat membeli “tanaman spesial”, kemungkinan besar pemandu tersebut akan mengabaikan permintaan Anda. Mereka mengetahui persis kebijakan ganja di dunia luar dan tidak ingin membuat celah bagi media internasional untuk menyudutkan negaranya.
ilustrasi oleh Emily Bakes
Salah satu mitos populer di KorUT adalah mereka tidak boleh melipat koran yang didalamnya terdapat foto para pemimpin negara, tapi bagi halaman lainnya (rubrik olah raga, cuaca, dll) dapat digunakan sebagai papir untuk melinting ganja atau tembakau; ini dianggap sebagai suatu proses daur ulang. Koran Harian Rodong Sinmun merupakan koran favorit yang dipotong kecil-kecil dan digunakan sebagai kertas lintingan. Terdapat laporan kepada media KorUt yang mengatakan banyaknya bekas puntung lintingan ganja dari kertas Koran tersebut di jalanan.
Ganja secara alami tumbuh di semenanjung Korea dan mudah ditemukan di daerah Chongjin, namun hanya di bagian pinggiran tanaman ganja secara resmi dibudidaya. Tanaman ini secara umum dibudidaya di halaman pribadi warga KorUt. Seorang turis Amerika pernah berkomentar dalam sebuah media, “Kami bertamu ke sebuah pekarangan rumah dan terkejut, ‘Itukan ganja!’ Kami melihatnya lebih dekat lagi untuk memastikan. Saya mendengar mereka menanamnya untuk pengobatan. Saya lebih terkejut karena tidak sengaja menemukannya.”
Laporan penggunaan ganja mulai tercatat semenjak berdirinya negara tersebut. Setelah Perang Korea usai, banyak tentara Amerika yang memetik bunga ganja dari Daerah Bebas Militer (DMZ) diperbatasan KorUt dan menghisapnya. Para tentara yang letih tersebut menggunakannya di dalam sebuah tenda tanpa ventilasi (hotboxed) dan menjadikanya cerita rakyat.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar