Minggu, 24 Maret 2013

obama di sambut dengan roket Gaza



Sebuah roket yang dilesakan ke Israel dari wilayah Gaza, Palestina, menerjang pada Kamis pagi waktu setempat. Serangan ini bertepatan dengan kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) ke Israel.

Dua peringatan darurat lantang terdengar di wilayah Selatan Israel. Dua roket dilaporkan menghantam wilayah perumahan warga Israel di kota Sderot.

Polisi langsung dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memeriksa kerusakan yang diakibatkan. Selain itu, pihak berwenang Israel juga mencari tahu apakah ada korban akibat serangan ini.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, pihak berwenang Israel mengatakan, serangan roket tersebut membuahkan kerusakan berat dari beberapa rumah milik warga Israel.

Serangan roket ini terjadi di tengah kunjungan Presiden Obama ke Israel. Obama dilaporkan tengah mempersiapkan keberangkatannya dari Yerusalem menuju Ramallah, Palestina guna melakukan pertemuan dengan pejabat tinggi Otoritas Palestina. Sebelumnya Obama tiba di Israel pada Rabu 20 Maret kemarin dan melakukan serangkaian pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Tetapi di Palestina, kedatangan Obama diperkirakan akan disambut dengan rangkaian protes dari rakyat Palestina. Sekira 200 warga Palestina sudah mendirikan 15 tenda di wilayah Yerusalem yang akan dijadikan Ibu Kota Negara Palestina merdeka. Sebelumnya, wilayah disebut E1 itu dibangun pemakaman warga Yahudi oleh Israel yang dikecam dunia internasional.

Warga Palestina itu menilai Obama telah bertindak bias mengenai masalah pembangunan pemukiman Yahudi. Bagi mereka, Obama terus menerus memberikan dukungan kepada Israel.

"Pesan kami hari ini kepada Obama adalah, ini tanah kami dan kami menolak pembangunan pemukiman yang didukung oleh Pemerintah AS," ujar aktivis Palestina Abu Rahma, seperti dikutip AFP, Kamis (21/3/2013).

Sementara negosiator perdamaian Palestina Nabeel Shaath menuliskan pesan kepada Obama, agar Presiden AS ke-44 itu menunjukkan komitmennya atas pembentukan dua negara. Shaath mendesak agar Obama menekan Israel untuk segera membuktikan sumpahnya menjadi tindakan nyata. | AFP/OKZ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar