Lhokseumawe - Calon Bupati Aceh Utara peserta Pemilukada 2012, Misbahul Munir mencabut komitmennya untuk mengundurkan diri dari calon sebagaimana disampaikan sebelumnya.
Mantan kombatan ini batal mundur karena merasa tidak dihargai oleh pimpinan Partai Aceh.
“Dari awal memang ada komitmen saya, kalau konflik regulasi (tentang Pemilukada) selesai dan PA daftarkan calon, maka saya akan mundur. Tapi komitmen saya itu tidak dihargai oleh pimpinan PA, malah saya dianggap membelot dan berkhianat, sehingga dipecat dengan tidak hormat,” kata Misbahul Munir akrab disapa Rahul saat konferensi pers di ruang Wakil Ketua I DPRK Aceh Utara, Selasa sore.
Selain itu, kata Rahul, PA langsung memecat dirinya dengan tidak hormat tanpa proses pemanggilan dan pemberian peringatan secara bertahap.
“Langsung datang surat pemecatan dengan tidak hormat. Jadi niat baik saya tidak berarti bagi pimpinan PA. Hana yum, adak ta mundur hanayum,” kata mantan komandan pasukan Cobra TNA Wilayah Samudera Pase ini.
Keputusan untuk tidak mundur dari calon Bupati Aceh Utara jalur perseorangan, menurut Rahul, diputuskan setelah dirinya bermusyawarah dengan tim suksesnya dan para mantan kombatan yang dulu sebagai anggota pasukan di bawah pimpinannya.
“Mereka minta saya tidak mundur, terus maju. Apalagi, pasangan calon Bupati/Wakil Bupati yang diusung PA bukan GAM fighter (pejuang) yang asli. Dan, sekarang PA sudah mengakui calon perseorangan, sehingga saya tetap bertahan,” katanya.
Terkait Pemilukada ini, Rahul berharap kepada kader PA agar tetap mengikuti arahan partai. Jangan gara-gara dirinya tidak mundur dari calon, kata dia, kader PA terpengaruh sehingga berpotensi menimbulkan hal tidak baik di lapangan.
“Perkara posisi saya sebagai calon, saya serahkan kepada masyarakat Aceh Utara, masyarakat yang menilai dan menentukan. Kalau memang saya dinilai layak untuk memimpin Aceh Utara, tentu saya akan didukung,” kata Rahul.
Kembalikan Mobil
Sebagai Wakil Ketua I DPRK Aceh Utara, Rahul juga telah mengembalikan mobil operasional yang selama ini dipinjam-pakaikan untuk menunjang tugasnya. Pengembalian mobil Pajero Sport plat merah itu diterima Sekwan Marzuki.
Rahul mengaku sudah menerima undangan dari sekretariat dewan bahwa pada Rabu (25/1) hari ini, DPRK menggelar rapat paripurna pengambilan sumpah anggota dewan pengganti antar waktu (PAW).
“Hari ini, saya kembalikan fasilitas mobil yang selama ini diberikan kepada saya oleh pemerintah untuk menunjang tugas saya sebagai Wakil Ketua I DPRK. Karena besok (Rabu) ada paripurna PAW, maka langsung saya kembalikan mobil kepada Sekwan untuk diserahkan kepada yang berhak. Mulai Rabu (25/1), saya tidak lagi menjadi anggota dewan, kalau selama ini ada sikap saya yang kurang tepat baik tersengaja atau tidak, maka saya memohon maaf kepada semua pihak,” kata Rahul.
Sekwan Aceh Utara Marzuki mengakui DPRK akan menggelar rapat paripurna pada Rabu hari ini untuk pengambilan sumpah jabatan Ibnu Hasim, PAW anggota DPRK dari PA dan Abdul Muthaleb alias Taliban selaku Wakil Ketua I DPRK, pengganti Misbahul Munir alias Rahul.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPRK Aceh Utara dari PA Misbahul Munir alias Rahul mendaftar sebagai kandidat bupati jalur perseorangan, 10 November 2011.
Mulanya, Rahul menggandeng Ketua Umum Asosiasi Geuchik Aceh Utara (Asgara) Muksalmina sebagai kandidat wakil bupati. Namun, karena usia Muksalmina tidak memenuhi syarat, akhirnya Rahul berduet dengan Mansur, Sekretaris Jenderal Asgara. [mor]
Mantan kombatan ini batal mundur karena merasa tidak dihargai oleh pimpinan Partai Aceh.
“Dari awal memang ada komitmen saya, kalau konflik regulasi (tentang Pemilukada) selesai dan PA daftarkan calon, maka saya akan mundur. Tapi komitmen saya itu tidak dihargai oleh pimpinan PA, malah saya dianggap membelot dan berkhianat, sehingga dipecat dengan tidak hormat,” kata Misbahul Munir akrab disapa Rahul saat konferensi pers di ruang Wakil Ketua I DPRK Aceh Utara, Selasa sore.
Selain itu, kata Rahul, PA langsung memecat dirinya dengan tidak hormat tanpa proses pemanggilan dan pemberian peringatan secara bertahap.
“Langsung datang surat pemecatan dengan tidak hormat. Jadi niat baik saya tidak berarti bagi pimpinan PA. Hana yum, adak ta mundur hanayum,” kata mantan komandan pasukan Cobra TNA Wilayah Samudera Pase ini.
Keputusan untuk tidak mundur dari calon Bupati Aceh Utara jalur perseorangan, menurut Rahul, diputuskan setelah dirinya bermusyawarah dengan tim suksesnya dan para mantan kombatan yang dulu sebagai anggota pasukan di bawah pimpinannya.
“Mereka minta saya tidak mundur, terus maju. Apalagi, pasangan calon Bupati/Wakil Bupati yang diusung PA bukan GAM fighter (pejuang) yang asli. Dan, sekarang PA sudah mengakui calon perseorangan, sehingga saya tetap bertahan,” katanya.
Terkait Pemilukada ini, Rahul berharap kepada kader PA agar tetap mengikuti arahan partai. Jangan gara-gara dirinya tidak mundur dari calon, kata dia, kader PA terpengaruh sehingga berpotensi menimbulkan hal tidak baik di lapangan.
“Perkara posisi saya sebagai calon, saya serahkan kepada masyarakat Aceh Utara, masyarakat yang menilai dan menentukan. Kalau memang saya dinilai layak untuk memimpin Aceh Utara, tentu saya akan didukung,” kata Rahul.
Kembalikan Mobil
Sebagai Wakil Ketua I DPRK Aceh Utara, Rahul juga telah mengembalikan mobil operasional yang selama ini dipinjam-pakaikan untuk menunjang tugasnya. Pengembalian mobil Pajero Sport plat merah itu diterima Sekwan Marzuki.
Rahul mengaku sudah menerima undangan dari sekretariat dewan bahwa pada Rabu (25/1) hari ini, DPRK menggelar rapat paripurna pengambilan sumpah anggota dewan pengganti antar waktu (PAW).
“Hari ini, saya kembalikan fasilitas mobil yang selama ini diberikan kepada saya oleh pemerintah untuk menunjang tugas saya sebagai Wakil Ketua I DPRK. Karena besok (Rabu) ada paripurna PAW, maka langsung saya kembalikan mobil kepada Sekwan untuk diserahkan kepada yang berhak. Mulai Rabu (25/1), saya tidak lagi menjadi anggota dewan, kalau selama ini ada sikap saya yang kurang tepat baik tersengaja atau tidak, maka saya memohon maaf kepada semua pihak,” kata Rahul.
Sekwan Aceh Utara Marzuki mengakui DPRK akan menggelar rapat paripurna pada Rabu hari ini untuk pengambilan sumpah jabatan Ibnu Hasim, PAW anggota DPRK dari PA dan Abdul Muthaleb alias Taliban selaku Wakil Ketua I DPRK, pengganti Misbahul Munir alias Rahul.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPRK Aceh Utara dari PA Misbahul Munir alias Rahul mendaftar sebagai kandidat bupati jalur perseorangan, 10 November 2011.
Mulanya, Rahul menggandeng Ketua Umum Asosiasi Geuchik Aceh Utara (Asgara) Muksalmina sebagai kandidat wakil bupati. Namun, karena usia Muksalmina tidak memenuhi syarat, akhirnya Rahul berduet dengan Mansur, Sekretaris Jenderal Asgara. [mor]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar